THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Rabu, 23 Juni 2010

Belajar Mencari Uang

Saya tidak mencari uang sendiri sejak 2004. Sebelumnya saya menjadi wiraswasta di bidang barang kebutuhan pokok dan kelontongan. Saya meninggalkan usaha tsb, untuk memberi kesempatan pada adik laki2 belajar mandiri. Tetapi sepeninggal saya, usaha itu hanya bertahan 1 tahun. Adik saya merasa tidak sanggup meneruskan karena barang yang dijual memang mempunyai fluktuasi harga yang tinggi, yang membuat dia pusing. Setelah 1 tahun tutup, adik saya membuka kembali toko tersebut bersama calon istrinya. Semenjak tidak mempunyai kegiatan berdagang, saya membantu suami di tokonya yang berjualan alat2 sanitary dan keramik lantai. Saya sulit membantu secara penuh sesuai dengan inisiatif yang saya miliki. Posisi saya yang selalu menjadi pemimpin di usaha sendiri, tidak bisa mengikuti alur bisnis suami. Menjengkelkan memang. Sama2 memiliki sikap keras kepala, membuat kami selalu berbenturan. Saya menjadi malas membantu secara penuh. Karena keinginan saya memiliki ruang untuk mengembangkan talenta sendiri tanpa disuruh dengan gaya otoriter yang mengangap bahwa saya ini hanya pegawai. Awalnya, ketika saya berhenti di usaha sendiri, saya dan suami sepakat untuk merenovasi ruang bisnis kami, dan membagi daerah kekuasaan. Saya bilang, saya di bagian alat2 sanitary, dan suami di keramik. Tetapi semua itu tidak terlaksana. Renovasi memang berjalan, tetapi hanya untuk bagian ruang saja, tidak untuk pelaksanaan pembagian usaha. Jengkel pasti iya. Ketika suami belajar tentang saham, saya membantu mengajari teorinya, tetapi dengan sifat ego yang dimilikinya, dia mencemooh semua saran saya. Sampai akhirnya terjadi koleps seluruh dunia. Kami ikut terpuruk. Satu tahun kmdn, kami boleh bernapas kembali. Dan baru2 ini atas bantuan modal dari kakak laki2 saya, saya belajar online saham. Saya berharap pada Tuhan agar apa yang saya usahakan bisa menghasilkan buah yang baik, karena tujuan cari uang ini bagi saya bukan untuk diri sendiri, melainkan untuk anak2 dan orang tua yang sudah membesarkan saya.