THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Minggu, 14 November 2010

Capenya Menikah

Jumat, 12 Nop 2010, anak2 SD Bina Bakti Tasikmalaya mengadakan tour ke Bandung. Aku ikut mengantar, karena anak laki2 aku termasuk dalam acara tour itu. Berangkat dari Tasikmalaya, jam 5.30 pagi. Anak2 menggunakan bus pariwisata. Ada 2 bus, yang berangkat adalah anak kelas 3 dan 4. Cuaca menuju Bandung tidak terlalu baik. Kadang panas, tapi tiba2 hujan yang membuat mobil menjadi kotor. Tujuan tour ini ada 3 tempat, pertama ke Padepokan Dayang Sumbi yang mengelola ulat sutra. Lalu dilanjutkan ke museum Asia Afrika di Gedung Merdeka, terakhir ke BSM. Datang ke Tasikmalaya jam 10 malam.
Karena hujan yang tidak teratur membuat mobil kotor, dan besok paginya aku juga harus menghadiri acara pernikahan sepupu, aku punya inisiatif untuk mencuci mobil pada pagi hari, sebelum aku gunakan lagi. Karena itu di jalan aku menyuruh supir untuk mencuci mobil dengan bantuan pegawai yang memang sudah biasa mencuci mobil.
Keesokan harinya, Sabtu 13 Nop 2010 supir datang jam 5.30 pagi, tidak lama kemudian datang pegawai yang biasa mencuci mobil. Mobil lalu mereka cuci.
Selesai 6.30, lalu di lap di depan toko. Saat itu suami bangun dari tidurnya, melihat ke layar cctv, dia marah besar karena sopir sedang me lap mobil. Aku benar2 syok ketika itu, karena aku merasa bahwa aku sudah cukup mengerti tentang sifatnya yang sangat apik terhadap mobil. Jadi mencucikan mobil itu pun tidak dilakukan oleh supir sendiri, tetapi dibantu pegawai yang biasa. Dia marah luar biasa, teriak2 tidak aturan. Caci maki. Dia mengatakan bahwa dia tidak suka dengan supir itu. Padahal, seingat aku dia yang menyuruh mengontak supir itu dahulu. Dengan sifat yang dimilikinya, dan waktu pernikahan kami, tentunya aku sudah cukup tahu bagaimana dia menganggap mobil bukan sebagai alat transportasi, tetapi jauh lebih penting dari istrinya. Jadi mana mungkin aku berani mencari sendiri supir untuk mengemudikan mobilnya. Jika saja aku boleh berhitung untung rugi tentang mobil, aku punya mobil kerja sewaktu aku masih jualan sembako yang sekarang mobil itu digunakan untuk mengangkut barang jualan kami, keramik. Mobil yang tadinya box, lalu diubah menjadi bak terbuka. Aku tidak protes. Aku menyadari bahwa mobil itu harus dirombak, karena mobil colt bak terbuka yang kami miliki terpaksa dijual untuk menutupi kekalahannya di bursa saham 2008. Tetapi rupanya buat seorang Stefanus Kurniawan, apa yang dimilikinya bukanlah milik aku, tetapi sebaliknay, milik aku adalah milik dia. Hebatkan suami seperti ini? Hahahahahahahahahahahaha
Aku tentunya menangis ketika kejadian itu, aku bilang padanya, "hampura (artinya maaf), aku tidak bermaksud untuk jelek, aku hanya ingin agar mobil yang kotor itu menjadi bersih ketika akan dipakai pada acara resepsi pernikahan sepupu aku.
Aku sering berpikir tentang perceraian akhir2 ini. Aku tahu ada hal yang harus aku rencanakan dengan matang sebelum perceraian itu terjadi. Terutam tentang masalah keuangan. Aku bukan orang tolol yang tidak mengerti tentang cara2 mengajukan tuntutan perceraian yang bisa menguntungkan untuk pihak aku. Tetapi aku harus berada di pihak yang "benar" jika ingin hasil putusan itu menguntungkan aku.
Satu lagi karunia Tuhan buat aku, AWET MUDA. Di usia menjelang 45 tahun, aku benar2 menyadari bahwa aku tetap awet muda. Banyak orang yang mengira bahwa aku berusia 35-38 tahun. Syukur pada Allah. Padahal jika saja aku berpikir dengan logika, seharusnya dengan kepusingan yang luar biasa dalam pernikahan ini, aku cepat tua, tetapi sebaliknya lah yang terjadi. Dan aku memang menyadari dengan sungguh, itulah BERKAT dari Tuhan buat aku. Terimakasih Tuhan. DAn keawetmudaan ini akan aku pergunakan dengan baik. Tidak untuk hal yang negatif.

0 komentar: