THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Rabu, 17 Maret 2010

Anak Terkecil Yang Menjadi Anak Pertama

Dari pertemuan itu, tahulah saya bahwa saya anak yang lahir sebagai anak terkecil. Tetapi kondisi "yg bagaimana gitu" mengharuskan saya untuk menjadi anak pertama. Its okey. Tidak masalah. Karena dengan menjadi anak pertama saya menjadi lebih dewasa dari kakak perempuan saya, yang lahir sebagai anak ke 2. Kami ber 3 saudara. Yg pertama laki-laki. Saya bersyukur bahwa saya tidak harus lelah mencari jati diri. Karena di banyak kisah kehidupan tidak sedikit yang tertatih-tatih mencari jati diri, ketika tahu bahwa "kami" hanya anak angkat. Entah karena saya mendapat kasih yg sesungguhnya dari ortu yang mengadopsi, menjadikan saya tidak sentimentil ketika bertemu dg kakak2 kandung. Dari pengetahuan bahwa saya hanya anak adopsi, saya berusaha untuk tidak mempermalukan keluarga yang mengadopsi. Apalagi yang mengadopsi saya bukanlah kerabat dari pihak ayah atau ibu biologis. Mereka benar2 orang lain yang berbelas kasihan. Dari usia yang terus bertambah dan ilmu pengetahuan dari sekolah, saya sekarang lebih suka mengatakan kata "biologis" daripada "kandung". Sepertinya biologis lebih "sopan" untuk ortu yg mengadopsi saya.

0 komentar: