THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Selasa, 04 Mei 2010

Cerita tentang Kakak Perempuan bagian I

Saya mempunyai kakak laki2 bernama Yonathan Lioes, dan kakak perempuan bernama Meylia Devita. Mereka berdua besar di lingkungan keluarga biologis, berbeda dengan saya yang diadopsi orang lain. Yang pertama menikah adalah kakak perempuan. Suami pertamanya adalah seorang pengusaha. Dari pernikahan itu dia mempunyai 2 anak, laki dan perempuan. Tetapi, usia pernikahan mereka tidak lama, mereka bercerai. Masalahnya klise, kakak perempuan saya tidak cocok dengan ibu mertua. Suaminya tidak bisa meninggalkan sang ibu. Akhirnya mereka bercerai. Di kacamata saya, mantan suaminya orang baik. Hanya kondisi dimana suaminya adalah anak terkecil, membuat dia harus tetap bersama ibunya untuk menjaga kesehatan sang ibu yang sudah sepuh. Kakak saya tidak bisa menerima kenyataan tsb. Sampai saat saya menulis cerita ini, mantan suaminya tidak menikah lagi. Bagaimana dengan 2 anak dari pernikahan mereka? Anak-anak itu hidup dengan kakak perempuan saya dan ibu biologis saya. Kakak saya bukan seorang ibu yang bisa mendidik anak-anaknya. Anak-anaknya tidak pandai di sekolah. Sepertinya mereka cenderung menmiliki IQ yang terbatas. Saya tidak tahu persis bagaimana kehidupan selanjutnya Meylia. Yang saya tahu beberapa tahun kemudian dia menikah lagi dengan seorang laki-laki bernama Robby. Dengan laki-laki ini dia memiliki 4 anak. 2 anaknya malah satu angkatan sekolah dengan anak-anak saya. Masalah bertambah dengan menikahnya Meylia pada Robby. Robby adalah laki-laki yang tidak bisa membawa kebahagiaan pada keluarga besar biologis saya. Di mata keluarga Robby adalah sebuah malapetaka. Tetapi di mata Meylia justru sebaliknya. Dan sebuah kekacauan pun secara berkala dan terus menerus terjadi di dalam kehidupan keluarga. Pada suatu hari, tepatnya saya lupa, saya diajak ke kantor polisi oleh kakak laki-laki karena Meylia mengancam akan bunuh diri masssal dengan suami dan ke 4 anaknya. Di kantor polisi dibahas rencana untuk mengetuk pintu rumah Meylia. Jujur, pada waktu itu saya tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi.Informasi yang saya peroleh sangat terbatas dan terpotong-potong. Pergi ke kantor polisi itu bersama dengan seorang ibu guru privat anak-anak Meylia, Ibu Heri, beliau juga mendapat pesan sms tentang rencana bunuh diri. Tidak ada hasil yang baik dari kantor polisi itu. Saya pulang dengan kebingungan, untuk apa saya ikut ke kantor polisi? hahaha. Ternyata niat bunuh diri ini terjadi karena Robby terlibat piutang yang sangat besar pada beberapa pihak. Meylia tahu kakak laki-lakinya adalah seorang milyuner yang mampu melunasi utang-utang itu. Dan mengancamlah dia untuk bunuh diri agar dikasihani. Robby, memang laki-laki yang sangat tidak tahu diri. Entah dipakai apa uang yang ratusan juta itu. Dia seorang penipu yang mampu membungkus kepala serigalanya dengan wajah malaikat di hadapan Meylia.

0 komentar: