THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Kamis, 13 Mei 2010

Masa Kecil Yang Menyenangkan

Saya benar-benar mempunyai kenangan yang indah di masa kecil. Walau sebagai anak adopsi kasih sayang yang saya terima sangat besar, bahkan mungkin lebih besar dari anak-anak biologis. Alm papie bernama Joshua Henky Kusnadi. Ahhh sayang sekali, kesadaran saya belum tumbuh sebaik sekarang ketika papie hidup. Penyesalan ada di dada saya. Tetapi dengan intuiti yang saya miliki, saya tahu papie sudah memaafkan segala kedosaan saya. Papie sudah bahagia di surga. Doa saya, suatu hari nanti ketika sang kakala berbunyi untuk saya, saya boleh bertemu kembali dengan papie di surga. Amin. Menulis tentang papie, air mata pasti menetes. Walau tahu bahwa papie sudah memaafkan saya, rasa penyesalan bahwa saya belum mampu mengembalikan semua kebaikkannya, tetap tersimpan di hati ini. Saya diadopsi semenjak lahir. Saya, menurut cerita yang bisa dipercaya, tidak diharapkan oleh nenek dari pihak ibu biologis. Saya dianggap membawa sial di rumah tangga orang tua. Karena ketika dikandung sampai dilahirkan, keretakan rumah tangga mereka tidak bisa dipertahankan. Berjenis kelamin perempuan, membuat saya semakin tidak berarti di hadapan keluarga biologis. Tentunya cerita itu membuat banyak dampak pada prinsip hidup pada masa sekarang. Berjalannya waktu, semakin mendewasakan diri saya, dan untungnya, mujizat terjadi semenjak saya dilahirkan. Saya yang lahir dengan kondisi yang memprihatikan, karena mama ketika melahirkan saya dalam kondisi tidak sehat badan dan bathin, besar dengan kemampuan IQ yang sangat baik. Menjadi juara, walau tidak selalu juara pertama, tetapi menjadi 3 besar selalu bisa saya raih. Padahal, seiring kemampuan berpikir yang saya miliki, seharusnya saya ini bodoh. Karena semenjak dari kandungan saya tidak pernah dirawat dengan baik. Terpujilah Tuhan. Oleh karena itu, ketika banyak manusia lain berharap tentang mujizat yang nyata, saya sudah mengalaminya dari lahir. Sekarang saya tidak merasa iri dengan melihat orang lain. Saya mampu bersyukur untuk hidup yang saya alami. Jika anak lain tidak pernah di ulang tahunkan, saya malah selama 17 tahun selalu ulang tahun. Padahal, saya anak adopsi an. Betapa hebatnya

0 komentar: