THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Selasa, 04 Mei 2010

Mama Biologis Menginggal Dunia

Sore itu, jam 5.30, di hari Sabtu 17 April 2010, hp saya berdering. Berita dari suster yang merawat mama di rumah sakit Immanuel Bandung mengabarkan bahwa mama telah meninggal dunia. Terpujilah nama Tuhan. Saya langsung meminta pada suster untuk mendekatkan hp dia di telinga mama agar saya bisa mengucapkan permintaan maaf dan ucapan selamat jalan. Sebagai anak yang tidak dibesarkan olehnya saya sama sekali tidak mempunyai rasa dendam atau amarah pada beliau. Saya menyadari bahwa pasti ada hal-hal yang menyebabkan saya tidak dibesarkan sendiri oleh mama. Saya sudah menerima apapun alasan itu dengan lapang dada. Hal tsb saya katakan pada hari Rabu, 14 April 2010, juga melalui telepon selular suster. Padahal pada Minggu 11 April 2010 saya menengok mama bersama suami dan anak pertama, saya tidak ada ide untuk mengatakan langsung pada telinga mama. Waktu itu saya hanya mengatakan bahwa mama agar cepat sembuh sehingga saya bisa mengajak beliau jalan-jalan di mall. Seperti yang mengerti mama meng "hem" kan. Ide untuk mengatakan hal di atas berasal dari seorang teman, bernama Yenny, yang bekerja di Sequis Life. Saya bersyukur bahwa saya iklhas diberikan pada orang lain sempat saya katakan pada mama, walau lewat telepon. Mama sudah sakit sejak 5 tahun lalu. Kondisi sakitnya dimulai dari kulit yang terluka. Mama memang punya diabetes. Tetapi mama tidak sampai diamputasi, karena kulit mama mengering. Tetapi kondisi tubuh mama semakin lemah, sampai mama tidak mampu berdiri. Dan mama benar-benar tergolek di tempat tidur. Pada hari Rabu, 7 April 2010 mama di bawa ke Bandung karena tidak mau makan. Mama 11 hari di RS Immanuel.Pada Sabtu 17 April 2010 itu jam 7 malam bersama kakak laki-laki dan 2 sepupu kami berangkat membawa mobil jenasah ke Bandung. Sesampai di RS, saya langsung melihat jenasah mama.Saya kembali meminta maaf dan ucapan selamat jalan. Saya berlutut di tepi kasur, berdoa untuk kedamaian mama dan juga keinginan saya agar di dalam menjalani hidup, saya pun diberi kemampuan untuk menjadi seorang ibu yang baik bagi ke 3 anak yang Tuhan titipkan pada saya.Kembali ke Tsm jam 2 dini hari. Jam 3 saya pulang ke rumah, istirahat, karena jam 7 pagi saya harus menjemput kakak perempuan dan anak-anaknya. Sungguh bukan hal menyenangkan untuk menceritakan ttg kakak perempuan ini. Dia benar-benar jadi benalu bagi kakak laki-laki.Di lain bagian, saya akan membahas ttg keluarga biologis inti lebih panjang.Kembali pada alm mama biologis, setelah doa penutupan peti jenasah jam 9 pagi, keluarga menentukan jadwal penguburan pada hari Rabu, 21 April 2010 jam 9 pagi.

0 komentar: